Jumat, 09 Agustus 2013

0 6 Biaya Penting Disiapkan Sebelum Beli Rumah

Beberapa biaya lain tersebut biasanya terkait kepentingan perizinan rumah yang akan Anda beli. Besaran biaya tersebut terutama untuk 6 keperluan, seperti BPHTB, biaya balik nama, notaris, provisi, asuransi serta akta pemberian hak tanggungan.





BPHTB

Mengacu pada pasal 5 UU No 21 tahun 1997, tarif BPHTB atau Perolehan hak atas tanah dan bangunan yang dibebankan ke pembeli adalah 5 persen dari Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOKP) setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Tidak Kena Pajak (NPOPTKP). Pada tiap wilayah nilai NPOPTKP berbeda-beda.


Biaya balik nama

Biaya ini adalah biaya untuk perubahan status kepemilikan dari penjual ke pembeli. Jika Anda membeli rumah dari pengembang, biasanya biaya balik nama sudah diurus pengembang. Anda cukup menyiapkan dananya saja, sementara jumlah besarannya berbeda-beda di tiap daerah.


Notaris

Sebaiknya setiap transaksi keuangan menyangkut tanah dan bangunan dilakukan di depan notaris atau pejabat pembuat akta tanah (PPAT). Hal ini patut Anda lakukan karena menyangkut aspek legalitas.
Umumnya notaris akan melakukan pengecekan sertifikat dan mengurus legalitas rumah. Besarnya biaya pun berbeda di tiap kota.


Provisi

Jika membeli rumah dengan KPR, ada biaya provisi yang harus Anda bayarkan ke bank. Biaya ini meliputi biaya administrasi dan dibebankan kepada pembeli. Besar biaya ini berbeda pada tiap bank, berkisar antara 1 persen dari total pinjaman yang disetujui.


Asuransi

Setiap rumah mendapatkan perlindungan asuransi, terutama yang Anda beli dengan fasilitas KPR. Umumnya asuransi yang ditawarkan pengembang hanya melindungi aset bank yang masih dalam proses pembayaran (cicil). Sedangkan aset yang sudah Anda miliki (sudah dicicil) tidak diganti, terutama jika sewaktu-waktu mengalami kerugian. Untuk itu, Anda dapat menambah polis untuk melindungi aset baru milik Anda ini.


Akta pemberian hak tanggungan

Akta ini merupakan jaminan pelunasan hutang pembeli kepada bank. Besar biayanya tergantung dari nominal KPR yang dicairkan oleh bank. Biaya akta tergantung dari daerah masing-masing.

Kamis, 08 Agustus 2013

0 Beli Rumah, Pilih “Cash”, Uang Muka 20%, atau Cicilan Bertahap?

Saat berinvestasi di bidang properti, mungkin Anda mengenal cara pembayaran secara tunai (cash) keras, tunai bertahap, dan KPR saja. 

Padahal, masih ada strategi pembiayaan kreatif lainnya yang dapat Anda gunakan. Menurut pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya “Rahasia Menjadi Miliarder Properti”, strategi tersebut adalah uang muka 0 %, uang muka maksimal 20 %, dan cicilan bertahap (soft cash).

Simak pembagiannya berikut ini: 





1. Uang muka 0 %


Ada kecenderungan seseorang merasa takut meminjam uang di bank. Akibatnya, saat membeli properti, biasanya mereka membayar secara cash.

Itulah ciri umum investor jenis riska verse (penghindar resiko). Dengan strategi ini, sebenarnya tidak memenuhi kriteria investasi yang baik kecuali hal tersebut dilakukan karena ada peluang, seperti adanya insentif tertentu untuk membeli suatu properti dengan harga di bawah pasar. Alhasil, investor harus mengeluarkan pembayaran secara cash bertahap atau cash keras.


2. Uang muka maksimal 20 %

Keuntungan berinvestasi adalah adanya sifat daya ungkit investasi yang tinggi (high leverage investment). Dengan demikian, Anda tidak perlu menyiapkan uang muka lebih besar 20% dari nilai investasi. Semakin sedikit uang dialokasikan, semakin besar keuntungan Anda. 

Contohnya, daripada menghabiskan uang tunai Rp 200 juta untuk satu properti, lebih baik membayar uang muka Rp 50 juta untuk beli empat properti seharga Rp 200 juta.


3. Cicilan bertahap (soft cash)

Pembayaran secara bertahap juga dapat Anda lakukan saat berinvestasi. Saat para pengembang meluncurkan produk barunya, mereka menawarkan peluang membeli dengan cicilan bertahap dari 12 kali, 18 kali, 24 kali bahkan 36 kali. Keuntungannya, pembayaran lebih ringan karena bisa disesuaikan dengan masa pembangunan.

Setelah masa penyerahan bangunan, umumnya harga properti tersebut meningkat dari 20 % menjadi 40 %. Selain itu, sembari mencari penyewa, Anda dapat memanfaatkan fasilitas refinancing (pembiayaan kembali) dari bank. 

Umumnya, bank akan membiayai pembelian properti sebesar 70 % – 80 % dari harga jual. Bila menjadi kenyataan, maka kemungkinan Anda hanya perlu membiayai properti sebesar 10 % dari harga perdana.


Sumber : KOMPAS.com

0 Lima [5] Rahasia Dalam Memilih Investasi Properti





Jika Anda ingin memiliki investasi di bidang properti, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda tidak mengalami kerugian. 

Ada 5 hal rahasia dalam memilih investasi property.

  1. Lokasi.

    Lokasi sangat penting, tapi juga bukan segalanya.  Toh, ada juga properti yang berlokasi di wilayah strategis tapi “mati”.

    Lokasi harus didukung dengan faktor lain sesuai karakteristiknya.

    Misalnya jika daerah bisnis, maka harus banyak bank dan pusat perdagangan. Kalau daerah wisata, harus ada destinasi yang ramai dikunjungi.

    Yang perlu  menjadi pertimbangan adalah daerah/lokasi yang tumbuh secara bisnis, dan  jumlah penduduk (demografi inflow dan outflow).

    Jangan pilih lokasi daerah yang sudah “matang” karena dia akan tertutup. Sebaiknya pilih daerah yang sedang berkembang. Namun perhatikan peruntukkan lokasinya/lahannya.


  2. Timing (waktu).

    Dalam properti ada timing kapan harga naik dan turun. Membeli properti sebaiknya pada saat pree launching atau launching karena harga masih relative murah.

    Dengan demikian jika Anda akan menjualnya kembali, Anda cepat mendapat keuntungan. Bahkan pada saat serah terima dan topping off-pun harga sudah naik. Namun properti selalu memberi kesempatan, salah timing-pun masih ada kesempatan untuk untung.

  3. Pilih developer yang bisa dipercaya

    Ini penting untuk kualitas properti. Pilih developer yang berkualitas. 

    Ciri-cirinya:  berpengalaman di bidang properti, punya karakter yang baik, latar belakang kekuatan ekonomi/punya kekuatan financial.

  4. Smart Financing.

    Lakukan pembiayaan yang cerdas. Kalau memungkinkan belilah secara cash. Namun kalau harus menyicil, tentukan cicilan jangka panjang atau jangka pendek.

    Saran: jika bunga diatas 8% sebaiknya bayar cash saja, karena kalau menyicil biaya bunga akan sangat besar.

    Kalau terpaksa harus menyicil pilih cicilan jangka pendek. Sementara jika bunga 5% lakukan cicilan jangka menengah 5 – 10 tahun.

    Jika bunga dibawah 5% lakukan cicilan jangka panjang. Jika properti Anda sudah disewakan, maka Anda akan tidak akan merasa punya cicilan karena dibayarkan oleh penyewa.

  5. Hati-hati memilih operator

    Pilih operator yang punya reputasi baik dan bisa dipercaya. Hal ini penting diperhatikan jika Anda membeli properti untuk investasi.

    Dengan operator yang bisa dipercaya, maka penyewa juga bisa dipercaya, sehingga resiko rugi bisa diminimalisir.
Dengan trend suku bunga yang menurun, diperkirakan pada tahun 2012 hingga 2013 sektor properti masih akan tumbuh. Untuk itu investasi di bidang property masih menjanjikan.


Sumber : Tung Desem Waringin

Rabu, 07 Agustus 2013

0 Ini Kerjaan yang Bakal Booming Tahun Depan dan Gajinya


http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/103713_duit.jpeg
Setiap orang pasti ingin mendapatkan gaji tinggi sebagai karyawan. Salah satunya pilihannya adalah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

PNS merupakan suatu pilihan 'aman' karena tunjangan dan bonus yang lumayan. Namun tahukah kerjaan apa yang akan booming atau meledak di tahun-tahun mendatang ketimbang menjadi PNS?

Berikut rangkuman detikFinance, Senin (15/7/2013) dari berbagai kajian dan sumber.

1. Financial Planner atau Perencana Investasi

http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/103805_fp1.jpeg
Gaji : Rp 15 juta sampai Rp 30 juta

Hal yang dibutuhkan : D3 atau S1 (Lebih dibutuhkan sertifikasi financial planner)

Pada masa mendatang kebutuhan akan seorang perencana keuangan atau perencana investasi akan semakin diperlukan. Hal ini seiring dengan tingginya minat investasi dari masyarakat dan tingginya imbal hasil yang ditawarkan pasar modal maupun investasi lainnya.

Perencana keuangan bisa akan banyak dicari bank-bank besar bahkan bisa independen dengan mendirikan perusahaan sendiri. Pekerjaan ini butuh kepintaran dari seseorang untuk 'meramal' kondisi ekonomi dan keuangan masa depan dan tak lupa instrumen investasi.
 

2. Agen Properti

http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/103840_properti.jpeg
Gaji : Rp 20 juta sampai Rp 50 juta


Hal yang dibutuhkan : D3 atau S1 (Lebih baik memiliki akreditasi atau sertifikasi tentang properti)

Sektor properti di tanah air kini sedang dalam masa keemasannya. Agen properti yang menjadi kunci bagaimana sebuah properti dijual dan dibeli.

Kelas menengah di Indonesia akan semakin tinggi pendapatannya dan kebutuhan akan sebuah rumah kian meningkat. Oleh karena itu diperlukan banyak agen properti untuk melengkapi kebutuhan tersebut.

Agen properti haruslah mengerti tentang jual beli rumah hingga prosesnya. Diperlukan juga kekuatan dalam berbicara dan menarik pembeli serta pengetahuan mengenai harga tanah di beberapa lokasi.


3. Marketing atau Public Relation Manager

http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/103952_workd.jpeg
Gaji : Rp 20 juta sampai Rp 50 juta


Hal yang dibutuhkan : D3 atau S1 (Kualifikasi Komunikasi Massa, Jurnalistik dan Public Relation lebih diperlukan)

Marketing manager maupun public relation manager akan memutuskan bagaimana cara menjual, mengiklan sampai mempromosikan sebuah brand. Tetapi bukan merupakan sales yang berjualan kesana kemari, namun lebih kepada konsepnya.

Perusahaan pun saat ini lebih menyukai konsep strategi komunikasi handal menggunakan perusahaan atau konsultan public relation untuk 'berjualan' dan memperkenalkan brand yang dimilikinya serta mengatur krisis jika terjadi.

Ke depan perusahaan konsultan komunikasi hingga public relation kian dicari berbagai perusahaan. Jika anda tertarik, belajarlah bagaimana membuat image yang bagus tentang sebuah perusahaan kepada media.

4. Spesialis Perekrutan / Headhunter

http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/104107_headh.jpeg
Gaji : Rp 20 juta sampai Rp 50 juta


Hal yang diperlukan : S1 (Lebih menguasai psikologi dan bidang sosial mengenai HRD)

Perusahaan-perusahaan besar akan mencari headhunter untuk merekrut karyawan dan pegawai terbaik di posisinya. Seorang headhunter atau spesialis perekrutan akan banyak dibutuhkan. Oleh karena itu perlu sebuah pengalaman bagaimana menjadi 'negotiator'.

Bagaimana memberikan sebuah kontrak yang terencana bagi calon karyawan dan bagaimana konsep penggajian di sebuah perusahaan akan banyak dicari perusahaan besar.


5. Software Analyst / IT Account

http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/104153_analys.jpeg
Gaji : Rp 10 juta sampai Rp 20 juta


Hal yang dibutuhkan : D3 atau S1 (Lebih diharapkan penguasaan tentang IT, Software sampai Programmer)

Teknologi informasi kian berkembang cukup pesat. Alhasil ke depan bakal ada banyak IT di setiap perusahaan. Bagaimana menyusun program-program khusus untuk perusahaan akan semakin diperlukan juga.

Saat ini hampir semua bidang pekerjaan terkait dengan teknologi, oleh karena itu perusahaan pun mulai merekrut orang-orang IT untuk membangun sebuah sistem komputerisasi yang baik bagi perusahaannya dan bahkan saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan IT yang berdiri untuk melayani perusahaan yang belum memiliki sistem komputerisasi.


6. Web Programmer
http://images.detik.com/content/2013/07/15/4/104225_web.jpeg
Gaji : Rp 15 juta sampai Rp 30 juta


Hal yang dibutuhkan : D3 atau S1 (Lebih diharapkan penguasaan tentang IT, Software sampai Programmer)

Lowongan kerja berikut ini juga merupakan lowongan yang paling banyak dicari oleh perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di bidang Advertising dan IT. Web Programmer merupakan pekerjaan yang mempunyai peranan paling penting dalam kegiatan marketing, sebab tanpa sebuah desain yang baik sebuah kegiatan marketing tidak akan berjalan dengan baik.

Pada era digital saat ini, di mana iklan bukan hanya terdapat pada media cetak dan televisi saja, tetapi pada media online pun membutuhkan peranan seorang graphic design yang mampu memberikan sentuhan keindahan sehingga menarik pengunjung untuk datang ke situs perusahaan Anda.


 Sumber


Lihat Borneo Land and Property di peta yang lebih besar
 

Borneo Land and Property Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates

Animated Social Gadget - Blogger And Wordpress Tips