Minggu, 29 September 2013

0 Tanah Hook Ampera

KAWASAN BERKEMBANG DI PERSIMPANGAN DUA JALUR

LOKASI        : JALAN AMPERA / HUSIEN HAMZAH

UKURAN      : 25*60 M2

HARGA        : 5,5 MILYAR

SURAT         : SHM

AKSES         : PEMILIK LANGSUNG






Kamis, 19 September 2013

0 Keuntungan Bisnis dibidang Property

Daya tarik dalam berinvestasi properti salah satunya adalah berlakunya hukum compounding (pelipatgandaan). 

Akan dijelaskan secara sederhana mengenai Keuntungan Spesial jika kita berinvestasi properti menurut Mr.Joe Hartanto (Pengarang buku Property Cash Machine): 
  1. Properti adalah produk investasi yang jumlahnya terbatas.
  2. Kontrol pasar ada ditangan pemilik properti.

    Maksudnya dengan investasi properti, harga jual properti bisa kita atur, properti juga bisa menghasilkan uang tanpa kita harus menjualnya, misal dengan menyewakan atau melakukan refinancing (pendanaan ulang) terhadapnya.

  3. Properti terlindung dari inflasi.
  4. Properti 10 unit bisa dibeli dengan harga 1 unit.

    Misal ada harga rumah 2 milyar, kita bisa membelinya dengan sejumlah DP-nya saja misal 200 jt (10%), sisanya dibiayai pihak lain sedangkan cicilannya dibiayai dari cashflow bulanan properti tersebut.

    Dari sini bisa kita simpulkan jika kita punya uang 2 milyar, maka kita bisa membeli sebanyak 10 rumah @2 milyar dengan pembayaran DP tiap rumah 200 juta saja.

  5. Langsung dapat untung saat membeli properti

    Misal harga pasaran rumah 200 juta dibeli 150 juta jauh dibawah harga pasar, maka kita langsung dapat untung dari selisih harga tersebut.
  6. Harga properti bisa dinaikkan dengan modal relatif kecil.

    • Contohnya dengan mengecat ulang
    • memugar pagar sehingga kelihatan lebih baru sehingga daya tariknya lebih tinggi.
  7. Mendapat 2 keuntungan yaitu capital gain dan cashflow

    • Capital gain yaitu selisih antara harga saat jual sekarang dengan harga saat kita membeli,
    • cashflow adalah penghasilan yang dihasilkan dari aset tersebut.
  8. Mendapat uang tanpa kita menjual properti tersebut Hal ini bisa dilakukan dengan menyewakan properti tersebut ataupun menjadikannya tempat usaha.
  9. Tidak menyita banyak waktu Misal kita punya rumah sewaan atau kost, dengan ditinggal jalan-jalan ke luar negeripun keuntungan dari biaya sewa tetap kita terima.
  10. Nilai properti naik terus secara konsisten Pada 5 tahun atau 10 tahun kedepan nilai aset properti bisa dipastikan menaik tajam, hal ini berbeda dengan investasi lain yang sewaktu-waktu bisa turun naik.
  11. Properti bisa menghemat pajak pendapatan.
  12. Investasi properti sangat disukai oleh Bank sebagai sahabat properti Anda
  13. Orang-orang kaya diseluruh dunia banyak yang berinvestasi di bidang properti




    Sumber:

Jumat, 09 Agustus 2013

0 6 Biaya Penting Disiapkan Sebelum Beli Rumah

Beberapa biaya lain tersebut biasanya terkait kepentingan perizinan rumah yang akan Anda beli. Besaran biaya tersebut terutama untuk 6 keperluan, seperti BPHTB, biaya balik nama, notaris, provisi, asuransi serta akta pemberian hak tanggungan.





BPHTB

Mengacu pada pasal 5 UU No 21 tahun 1997, tarif BPHTB atau Perolehan hak atas tanah dan bangunan yang dibebankan ke pembeli adalah 5 persen dari Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOKP) setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Tidak Kena Pajak (NPOPTKP). Pada tiap wilayah nilai NPOPTKP berbeda-beda.


Biaya balik nama

Biaya ini adalah biaya untuk perubahan status kepemilikan dari penjual ke pembeli. Jika Anda membeli rumah dari pengembang, biasanya biaya balik nama sudah diurus pengembang. Anda cukup menyiapkan dananya saja, sementara jumlah besarannya berbeda-beda di tiap daerah.


Notaris

Sebaiknya setiap transaksi keuangan menyangkut tanah dan bangunan dilakukan di depan notaris atau pejabat pembuat akta tanah (PPAT). Hal ini patut Anda lakukan karena menyangkut aspek legalitas.
Umumnya notaris akan melakukan pengecekan sertifikat dan mengurus legalitas rumah. Besarnya biaya pun berbeda di tiap kota.


Provisi

Jika membeli rumah dengan KPR, ada biaya provisi yang harus Anda bayarkan ke bank. Biaya ini meliputi biaya administrasi dan dibebankan kepada pembeli. Besar biaya ini berbeda pada tiap bank, berkisar antara 1 persen dari total pinjaman yang disetujui.


Asuransi

Setiap rumah mendapatkan perlindungan asuransi, terutama yang Anda beli dengan fasilitas KPR. Umumnya asuransi yang ditawarkan pengembang hanya melindungi aset bank yang masih dalam proses pembayaran (cicil). Sedangkan aset yang sudah Anda miliki (sudah dicicil) tidak diganti, terutama jika sewaktu-waktu mengalami kerugian. Untuk itu, Anda dapat menambah polis untuk melindungi aset baru milik Anda ini.


Akta pemberian hak tanggungan

Akta ini merupakan jaminan pelunasan hutang pembeli kepada bank. Besar biayanya tergantung dari nominal KPR yang dicairkan oleh bank. Biaya akta tergantung dari daerah masing-masing.

Kamis, 08 Agustus 2013

0 Beli Rumah, Pilih “Cash”, Uang Muka 20%, atau Cicilan Bertahap?

Saat berinvestasi di bidang properti, mungkin Anda mengenal cara pembayaran secara tunai (cash) keras, tunai bertahap, dan KPR saja. 

Padahal, masih ada strategi pembiayaan kreatif lainnya yang dapat Anda gunakan. Menurut pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya “Rahasia Menjadi Miliarder Properti”, strategi tersebut adalah uang muka 0 %, uang muka maksimal 20 %, dan cicilan bertahap (soft cash).

Simak pembagiannya berikut ini: 





1. Uang muka 0 %


Ada kecenderungan seseorang merasa takut meminjam uang di bank. Akibatnya, saat membeli properti, biasanya mereka membayar secara cash.

Itulah ciri umum investor jenis riska verse (penghindar resiko). Dengan strategi ini, sebenarnya tidak memenuhi kriteria investasi yang baik kecuali hal tersebut dilakukan karena ada peluang, seperti adanya insentif tertentu untuk membeli suatu properti dengan harga di bawah pasar. Alhasil, investor harus mengeluarkan pembayaran secara cash bertahap atau cash keras.


2. Uang muka maksimal 20 %

Keuntungan berinvestasi adalah adanya sifat daya ungkit investasi yang tinggi (high leverage investment). Dengan demikian, Anda tidak perlu menyiapkan uang muka lebih besar 20% dari nilai investasi. Semakin sedikit uang dialokasikan, semakin besar keuntungan Anda. 

Contohnya, daripada menghabiskan uang tunai Rp 200 juta untuk satu properti, lebih baik membayar uang muka Rp 50 juta untuk beli empat properti seharga Rp 200 juta.


3. Cicilan bertahap (soft cash)

Pembayaran secara bertahap juga dapat Anda lakukan saat berinvestasi. Saat para pengembang meluncurkan produk barunya, mereka menawarkan peluang membeli dengan cicilan bertahap dari 12 kali, 18 kali, 24 kali bahkan 36 kali. Keuntungannya, pembayaran lebih ringan karena bisa disesuaikan dengan masa pembangunan.

Setelah masa penyerahan bangunan, umumnya harga properti tersebut meningkat dari 20 % menjadi 40 %. Selain itu, sembari mencari penyewa, Anda dapat memanfaatkan fasilitas refinancing (pembiayaan kembali) dari bank. 

Umumnya, bank akan membiayai pembelian properti sebesar 70 % – 80 % dari harga jual. Bila menjadi kenyataan, maka kemungkinan Anda hanya perlu membiayai properti sebesar 10 % dari harga perdana.


Sumber : KOMPAS.com

0 Lima [5] Rahasia Dalam Memilih Investasi Properti





Jika Anda ingin memiliki investasi di bidang properti, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda tidak mengalami kerugian. 

Ada 5 hal rahasia dalam memilih investasi property.

  1. Lokasi.

    Lokasi sangat penting, tapi juga bukan segalanya.  Toh, ada juga properti yang berlokasi di wilayah strategis tapi “mati”.

    Lokasi harus didukung dengan faktor lain sesuai karakteristiknya.

    Misalnya jika daerah bisnis, maka harus banyak bank dan pusat perdagangan. Kalau daerah wisata, harus ada destinasi yang ramai dikunjungi.

    Yang perlu  menjadi pertimbangan adalah daerah/lokasi yang tumbuh secara bisnis, dan  jumlah penduduk (demografi inflow dan outflow).

    Jangan pilih lokasi daerah yang sudah “matang” karena dia akan tertutup. Sebaiknya pilih daerah yang sedang berkembang. Namun perhatikan peruntukkan lokasinya/lahannya.


  2. Timing (waktu).

    Dalam properti ada timing kapan harga naik dan turun. Membeli properti sebaiknya pada saat pree launching atau launching karena harga masih relative murah.

    Dengan demikian jika Anda akan menjualnya kembali, Anda cepat mendapat keuntungan. Bahkan pada saat serah terima dan topping off-pun harga sudah naik. Namun properti selalu memberi kesempatan, salah timing-pun masih ada kesempatan untuk untung.

  3. Pilih developer yang bisa dipercaya

    Ini penting untuk kualitas properti. Pilih developer yang berkualitas. 

    Ciri-cirinya:  berpengalaman di bidang properti, punya karakter yang baik, latar belakang kekuatan ekonomi/punya kekuatan financial.

  4. Smart Financing.

    Lakukan pembiayaan yang cerdas. Kalau memungkinkan belilah secara cash. Namun kalau harus menyicil, tentukan cicilan jangka panjang atau jangka pendek.

    Saran: jika bunga diatas 8% sebaiknya bayar cash saja, karena kalau menyicil biaya bunga akan sangat besar.

    Kalau terpaksa harus menyicil pilih cicilan jangka pendek. Sementara jika bunga 5% lakukan cicilan jangka menengah 5 – 10 tahun.

    Jika bunga dibawah 5% lakukan cicilan jangka panjang. Jika properti Anda sudah disewakan, maka Anda akan tidak akan merasa punya cicilan karena dibayarkan oleh penyewa.

  5. Hati-hati memilih operator

    Pilih operator yang punya reputasi baik dan bisa dipercaya. Hal ini penting diperhatikan jika Anda membeli properti untuk investasi.

    Dengan operator yang bisa dipercaya, maka penyewa juga bisa dipercaya, sehingga resiko rugi bisa diminimalisir.
Dengan trend suku bunga yang menurun, diperkirakan pada tahun 2012 hingga 2013 sektor properti masih akan tumbuh. Untuk itu investasi di bidang property masih menjanjikan.


Sumber : Tung Desem Waringin

Lihat Borneo Land and Property di peta yang lebih besar
 

Borneo Land and Property Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates

Animated Social Gadget - Blogger And Wordpress Tips